Senin, 12 September 2011

Virus pembuat uang

Kian banyaknya orang beraktivitas menggunakan internet belakangan ini, baik untuk belanja online atau sekadar bersosialisasi (social networking), ternyata menginspirasikan para pembuat virus untuk membuat software jahat yang semakin hari kian berbahaya. Mulanya, para pembuat virus dan sejenisnya hanya mencari ketenaran semata. Namun seiring berjalannya waktu dan kebiasaan pengguna internet, kata Effendy Ibrahim, Norton Business Lead Asia South Region, ternyata telah mengubah pembuat virus jadi mata duitan.
“Mereka kini telah memanfaatkan virus untuk phising (mencuri informasi) demi menghasilkan uang. Bisa dibilang ini memang dipicu oleh kebiasaan pengguna internet sehari-hari,” jelasnya saat merilis antivirus Norton terbaru di Hotel Novotel, Jakarta, Kamis (16/10/2008).
Berdasarkan data yang dituturkan Effendy, ada 10 ribu situs yang coba disusupi virus maupun trojan setiap harinya. Virus tersebut coba menyamar menjadi plug-ins browser internet, saat ingin mengakses YouTube, misalnya.
“Saat pengguna dihadapkan dengan pilihan apakah ingin mengunduh plug-ins tertentu, misalnya active-x, kebanyakan akhirnya mengklik tombol ‘yes’ untuk setuju. Padahal, plug-ins ini belum tentu aman untuk diinstal,” jelasnya.
Symantec mencatat pertumbuhan virus malware kian meningkat. Dari sebelumnya kurang dari 200 ribu malware pada Januari 2005, kini telah mencapai 1,6 juta atau tumbuh delapan kali lipat. “Setengah tahun terakhir ini saja pertumbuhan malware mencapai 400 ribu, dari 1,2 juta di awal tahun jadi 1,6 juta pada Mei 2008,” pungkas Effendy.

1 komentar:

kumpulan ilmu komputer